Senin, 16 Mei 2011 - 17:59 wib
TREN, terbentuk karena adanya kesadaran manusia terhadap estetika, gaya hidup, serta keinginan untuk menikmati kenyamanan yang dikaitkan dengan seluruh keterlibatan cita rasa dan indera. Tren selalu berubah seiring dengan perubahan gaya hidup dan selera konsumen yang bersifat dinamis.
Terkait hal itu, para pelaku industri kreatif harus didorong untuk memiliki kepekaan terhadap tren jika menginginkan produk yang dihasilkannya dapat diterima oleh pasar.
Untuk dapat membaca selera pasar, para pelaku industri kreatif diharuskan memiliki kemampuan membaca tren mendatang sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan gaya hidup yang akan berkembang.
"Butuh tren sebab yang kita teliti adalah perubahan pola pikir yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dunia. Sebab setiap saat memiliki kecenderungan-kecenderungan untuk berubah," kata Executive Director Indonesia Creative Centre Irfan A Noe'man dalam acara “Trend Forecast Seminar 2012+Workshop”
pada Jakarta Fashion and Food Festival 2011 ke-8 di Mal Kelapa Gading, Summarecon, Senin (16/5/2011).
pada Jakarta Fashion and Food Festival 2011 ke-8 di Mal Kelapa Gading, Summarecon, Senin (16/5/2011).
Yayasan Sentra Kreatif atau Indonesia Creative Centre (ICC) bekerja sama dengan konsultan BA+ADesign, kali ini mengangkat konsep berjudul “REMIX” terinspirasi oleh inovasi yang menekankan ide perpaduan antara berbagai elemen yang cukup kontras. Sebagian besar inovasi tersebut tercipta atas perkembangan teknologi baru yang penuh eksplorasi.
Beberapa hal menarik dan cukup signifikan berhasil disimpulkan, contohnya perpaduan antara visualisasi energi yang bersifat “intangible” menjadi “tangible” melalui teknologi multimedia, perpaduan antara modern kontemporer dengan keterampilan lokal yang menjadi tradisi, kombinasi kearifan lokal dengan kemajuan teknologi, bahkan tumpang tindih elemen maya dan nyata yang dipadukan oleh teknologi.
Inovasi-inovasi global itu menjadi penanda dan penggerak berubahnya tren atau yang disebut tren driver, yang memengaruhi berubahnya selera pasar, juga sebagai pembentuk tema besar tren 2012, yaitu REMIX.
REMIX, yang kemudian diinterpretasikan ke dalam empat tema yang menjadi sumber inspirasi dalam desain para pelaku industri.
"Trend forecasting menjadi penting, supaya produk yang dihasilkan oleh desainer dapat tepat sasaran dan laku di pasar yang dituju. Sehingga terbukanya lapangan kerja yang berkelanjutan," papar Irvan.
Senada dengan Irvan, Ketua Umum Ikatan Alumni Seni Rupa+Desain (IASR+D) ITB, Dina Midiani yang juga anggota APPMI mengungkapkan, "Paling penting untuk seorang desainer adalah mampu menangkap inspirasi dari analisa trend forecasting menjadi suatu tema desain dan menerjemahkannya ke dalam karakter desain itu sendiri."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar