Jakarta - Desainer Christian Louboutin menuntut YSL soal sepatu bersol merah. Sampai saat ini, meskipun
sudah bertemu untuk membicarakan kasus tersebut, kedua pihak itu belum menemukan kata sepakat.
Walaupun menuntut YSL, Louboutin mengaku ia tetap menaruh hormat pada rumah mode Yves Sait Laurent. "Kamis sudah mendiskusikan masalah ini dan tidak menemukan penyelesaian. Kami pun memutuskan membawa masalah ini ke pengadilan," ujarnya pada majalah ES, seperti dilansir Female First.
Louboutin menekankan, perusahaannya lah yang pertama kali menjadikan sol merah sebagai trade mark. Oleh karena itu, ia tidak mau brand lain menggunakan ciri khas yang sama karena bisa merusak identitas sepatu karyanya.
"Tidak ada yang sebelumnya pernah memakai sol berwarna sebagai identitas brand mereka. Sol merah pun kini sudah dikenal wanita di seluruh dunia sebagai identitas brand aku," tutur desainer asal Prancis itu.
Dalam tuntutannya, Louboutin menuduh YSL mencontek ide sepatu dengan sol merah. Sol merah tersebut sudah dipatenkan oleh Louboutin pada 1997.

Walaupun menuntut YSL, Louboutin mengaku ia tetap menaruh hormat pada rumah mode Yves Sait Laurent. "Kamis sudah mendiskusikan masalah ini dan tidak menemukan penyelesaian. Kami pun memutuskan membawa masalah ini ke pengadilan," ujarnya pada majalah ES, seperti dilansir Female First.
Louboutin menekankan, perusahaannya lah yang pertama kali menjadikan sol merah sebagai trade mark. Oleh karena itu, ia tidak mau brand lain menggunakan ciri khas yang sama karena bisa merusak identitas sepatu karyanya.
"Tidak ada yang sebelumnya pernah memakai sol berwarna sebagai identitas brand mereka. Sol merah pun kini sudah dikenal wanita di seluruh dunia sebagai identitas brand aku," tutur desainer asal Prancis itu.
Dalam tuntutannya, Louboutin menuduh YSL mencontek ide sepatu dengan sol merah. Sol merah tersebut sudah dipatenkan oleh Louboutin pada 1997.
sumber : wolipop
Tidak ada komentar:
Posting Komentar